Pages

Magic word.

Happy to see you again my dearest readers!

Pernah ngga sih kalian merasa kesel banget saat jerih payah kalian ngga dihargai? Atau, pernahkah kalian merasa tersanjung banget saat orang-orang menghargai hal-hal kecil yang kalian lakukan? Pasti pernah dong ya? *author maksa jawaban Iya*

Tahu ngga kalian, hal kecil apa sih yang dimaksud diatas? Simple sih, yaitu, ucapan "Terimakasih".
Gimana ya, rasa nya, kata ucapan ini udah jarang banget kita denger, atau jangan-jangan kalian wahai readers udah jarang ngucapinnya juga, hayo ngaku deh.

Apa susahnya sih ngucapin "Terimakasih", "Makasih", "Thanks" ke orang-orang yang udah mau bersusah payah (walaupun dalam hal-hal kecil sekalipun) ngelakuin hal yang secara ga sadar sudah ngebantu kita?

Sudahkah kalian ngucapin terimakasih kalian ke bapak-bapak security yang sudah bersusah payah bantu kalian nyebrang jalan? Atau hanya sekedar menyambut kalian di pintu masuk sambil nyapa "selamat datang mbak/mas" dan bantuin kalian membuka pintu? Sudahkah kalian ngucapin terimakasih kalian ke tukang parkir yang walaupun kadang ngeselin tapi udah bantuin kalian nata kendaraan kalian? Jagain kendaraan kalian juga? Sudahkah kalian ngucapin terimakasih ke pelayan yang sudah nganterin makanan kalian? Yang ngambil piring kotor kalian? Jawabannya 8/10 dari orang adalah "TIDAK". 

Padahal itu hanya contoh sederhana. Dan yang mereka lakukan itu adalah kerjaan mereka, tapi bisa ngga kita ngehargain kerjaan mereka itu dengan ucapan "Terimakasih"?
Kadang aku suka sebel ketika, maaf, pekerja dalam sektor pelayanan seperti contoh diatas itu dianggap sebelah mata sama sebagian besar orang. I mean, they are human too just like us, and what they did isn't wrong, so why we have to disrespected them?

Berapa banyak orang yang hanya ngelewatin mereka, menganggap mereka hanya angin lalu, padahal mereka being polite to us

Kejadian yang bener-bener aku alami nih. Aku kerja di salah satu gedung perkantoran elit di Surabaya. Disini banyak pekerja pelayanan untuk menunjang pegawai-pegawai yang kerja di gedung itu. Tapi kadang aku miris, soalnya pegawai disana seperti acuh sama mereka. 

Security, Office Boy dsb, aku ngga pernah dengar tuh ada pegawai yang sekedar basa-basi ngucapin "Terimakasih" ke mereka.

Kalau aku sih sudah dibiasakan sejak kecil untuk mengucapkan kata ajaib itu kesiapa saja, ngga peduli apa profesi mereka. Kalau kita menghargai orang lain, pastilah orang lain akan menghargai kita juga. Buktinya, pekerja pelayanan yang kujadikan contoh diatas mereka ramah kepadaku, sering menyapaku, dan tetap melakukan hal-hal kecil yang berarti banyak buatku, dan hadiah yang kuberikan untuk hal-hal kecil itu ngga mahal kok, cuma "Makasih pak", "Thank mbak/mas" dengan senyuman, dan effect hasilnya juga luar biasa, mereka bisa nunjukin senyum di wajah lelah mereka *ceilah* 

Kata "Terimakasih" buatku adalah kata yang ajaib. Ucapan Ini bisa membuat orang yang mendengarnya maupun mengucapkannya merasa, apa ya sebutannya, lega, bangga, senang, dan yang terpenting sih merasa dihargai ya. 

Aku ngga setuju banget sama pikiran "yah, itu udah kerjanya, ngapain juga diucapin makasih". Well, yes, that was their job, tapi tetep aja, yang dilakuin mereka juga buat ngelayani elu kok. Jangan sombong deh. 

Aku harap readers disini gak seperti 8/10 orang itu ya.. Jika ingin dihargai orang lain, kalian harusnya menghargai orang lain juga, kalian ngga boleh merasa paling superior. Kita sama-sama manusia, sama-sama makan nasi, ngga peduli sesakti apa dirimu, ngga peduli kalian kebal nabrak tiang listrik sampai benjol, hargai orang lain. Berterima kasihlah pada hal-hal sekecil apapun itu. Respect the others, that's matter. 

Terimakasih sudah rela membaca tulisan ngga jelas ini, makasih banget. Lebih berterima kasih kalau kalian sering datang ke blog ngga jelas ini :v

I'll see you soon, wait for the next post. Love you xoxo
0

Polemic of 'Kids Jaman Now' nowadays

Holla holla my dearest readers!

Sekian lama setelah daku menulis post terakhirku (re: welcome back). Kali ini entah dapat ilham darimana diriku ingin menulis kembali. Yaaahh, semoga saja postingan kali ini walaupun unfaedah, tapi bisa membuang waktu kalian yang membaca *eh.

Topik kali ini, aku ingin mengangkat fenomena yang lagi viral banget di bumi-pertiwi-Indonesia. Apalagi kalau bukan generasi muda yang melabeli diri mereka dengan sebutan 'Kids Jaman Now' (dari namanya aja uda lucu abis).

By the way, anyway, busway... Apa sih itu kids jaman now? Haha, itu mah hanya bahasa slang para netizen aja untuk menggambarkan anak-anak jaman sekarang. Penggunaan bahasa asing yang digabungkan dengan menggunakan bahasa slang Indonesia. Entah, siapa orang kurang kerjaan yang nyiptain sebutan yang sukses jadi viral tersebut.

Lucunya lagi, penggunaan kata slang yang berantakan seperti diatas sudah dianggap lumrah, bahkan Kemendikbud ikut menanggapi tentang fenoma ini.

Lalu, yang jadi masalah dengan 'kids jaman now' apa megs?

Mereka yang melabeli diri mereka dengan gelar 'Kids jaman now' kebanyakan adalah anak-anak dan remaja yang lagi puber. Lah kok bisa? Iyalah, liat aja, mereka masih dalam golongan kid-kid yang masih labil.

Ciri-ciri mereka yang berpangkat kids jaman now biasanya :
1. Over lebay.
2. Narsis yang berlebihan. Dikit-dikit cekrek, miring dikit cekrek, terus nanti upload di sosmed pakai caption "no caption", "delete soon", "abaikan muka". Dih.
3. Suka mendokumentasikan hal-hal ga penting, misalnya mau makan foto, lagi nangis foto, lagi galau foto, lagi boker foto *ups
4. Memakai bahasa slang kekinian (kuy, caps, ngaps, sans, dsb) di setiap berkomunikasi.
5. Fashion style yang gitu-gitu aja; Baju ketat, celana pendek, sepatu adid*s/v*ns/n*ke, jgn lupa aksesoris pelengkap baseball cap, kacamata warna warni, dan most of them, berkawat gigi (re:behel) warna warni padahal giginya uda selurus jalan tol, make up tebel ala-ala gigi hadid (buat cewe).
6. Tempat hangoutnya sekelas starbak, kaefsi, mekdi, padahal belum tentu makan disitu.
7. Haus perhatian, bakal ngelakuin hal-hal diluar batas kenormalan demi satu 'LOVE' di postingan mereka. Hiks segitu amat :(
8. Selalu update tentang hal-hal viral apapun di dunia maya. Dsb dsb.

Yaaahhh itu contoh kecil sih. Walau yaahhh, ga salah sih kalo emang itu jalan kalian. Plus minus pasti ada lah yaw. Yang penting jangan sampe kelewat batas aja sih, inget-inget orang tua kalian. Jangan sampai kalian ter-sleding Kak Seto.

Lagian, proses kedewasaan itu yaaah mau tidak mau harus melewati fase alay dulu kali ya. Sejujurnya, saat denger kata kids jaman now   gitu kadang suka gemes-gemes sendiri gitu. Antara pengen ketawa plus njorokin kalian semua wahai kids jaman now.

Hayo ngaku deh, siapa yang abis baca ciri-ciri diatas akhirnya menyadari bahwa kalian adalah salah satu dari spesies kids jaman now? Hahaha no offense lah yaw.

Sekian lah tulisan yang unfaedah ini. Jangan ada yang tersinggung diantara kita, karena-you can read that, this article was tagged as just for fun post. So, i hope y'all enjoying this post. Tunggu postinganku selanjutnya yaa... Ga nungguin gpp juga sih :v


Regards,
Megs.
0

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com